Minggu, 12 April 2009

GLOBAL WARMING



Es di Kutub Utara Menghilang 30 Tahun Lagi
es

WASHINGTON - Kekhawtiran akan melelehnya es di
kutub utara semakin menjadi. Dari analisis yang menggunakan komputer
terungkap, kalau es di kutub utara akan menghilang pada 30 tahun lagi.

“Kutub
utara ternyata, berubah lebih cepat dari apa yang dipikirkan orang,”
kata James Overland, oceanographer dari Laboratorium Lingkungan
Kelautan (NOAA), seperti yang dikutip Reuters, Sabtu (4/4/2009).

“Ada
kombinasi yang menyebabkan percepatan ini terjadi antara kondisi alam
dengan kelakuan manusia. Kombinasi itu gabungan dari air hangat dan
kondisi laut yang disebabkan oleh peningkatan gas rumah kaca,”
tambahnya.

Hasil penelitian ini sendiri, menggunakan enam model
komputer, termasuk diantaranya tiga komputer canggih yang khusus
meneliti tentang kadar keadaan laut di kutub utara. Setelah itu, data
mengenai es yang telah mencair pada 2007 dan 2008, dikombinasikan. Dan
hasilnya diketahui, es akan menghilang dari kutub utara pada 30 tahun
mendatang.


Dua Triliun Ton Es di Bumi Mencair Sejak 2003
18 Desember 2008

nokyilz6ef.jpgWASHINGTON - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan lebih dari dua triliun ton es di Greendland, Antartika dan Alaska mencair sejak tahun 2003. Data yang dikumpulkan lewat satelit milik NASA tersebut dinilai sebagai bukti ancaman pemanasan global yang semakin meningkat.

Foxnews, Kamis (18/12/2008) memberitakan, dari jumlah tersebut wilayah Greenland merupakan wilayah es yang paling banyak mencair. Menurut ahli geofisika NASA, Scott Luthcke air dari es yang mencair selama lima tahun di Greenland dapat mengisi sekira 11 teluk Chesapeake di pantai Atlantik AS.

Data penelitian yang dikumpulkan NASA tersebut dipaparkan pada konferensi American Geophysical Union di San Fransisco.

“Data untuk Greenland tahun 2008 belum sepenuhnya lengkap tapi kami yakin jumlah es yang mencair takkan jauh berbeda dengan tahun 2007,” kata Luthcke.

Sementara itu, untuk keadaan es di wilayah Alaska pada tahun 2008 sedikit membaik setelah mengalami penurunan besar pada tahun 2005. Sejak lima tahun lalu diperkirakan� jumlah es yang mencair mencapai 400 miliar ton daratan es.

Menurut peneliti NASA lainnya, Jay Zwally keadaan itu merupakan hasil dari perubahan iklim yang semakin mengancam sejak beberapa tahun terakhir.

“Mencairnya es di Greenland telah berdampak pada peningkatan level permukaan air laut. Pada tahun 1990 mencairnya es di kawasan itu tidak mempengaruhi kondisi permukaan air laut, tapi sekarang pencairan es menambah setengah millimeter permukaan air laut,” katanya.